Manajemen keamanan dan keberlangsungan sistem merupakan aspek penting dalam pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di berbagai organisasi, termasuk Pemerintah Kabupaten. Untuk memastikan sistem TIK berjalan dengan baik, beberapa aspek keamanan yang harus dipenuhi termasuk confidentiality, integrity, authentication, dan availability. Confidentiality menekankan pembatasan akses data hanya kepada mereka yang berwenang, sementara integrity menjamin data tidak diubah tanpa izin. Authentication diperlukan untuk memastikan identitas pengguna sistem, dan availability berkaitan dengan ketersediaan layanan, termasuk up-time dari situs web.

Untuk mencapai aspek keamanan dan keberlangsungan sistem, mekanisme dasar yang harus dipenuhi termasuk pengamanan software aplikasi, pengamanan infrastruktur teknologi, sistem cadangan yang siap mengambil alih jika terjadi gangguan, assessment kerentanan keamanan sistem secara teratur, dan penyusunan IT Contingency Plan yang diuji secara berkala. Pengamanan software aplikasi melibatkan metode scripting yang aman, mekanisme otentikasi, dan pengaturan keamanan database yang tepat. Sementara itu, pengamanan infrastruktur teknologi melibatkan hardening sistem operasi dan penggunaan firewall sebagai pertahanan dari ancaman luar.

Layanan TIK yang harus disediakan termasuk layanan komunikasi, infrastruktur, desktop, implementasi dan SDM TI, pengembangan sistem informasi, aplikasi, data/informasi, dan publikasi. Layanan-layanan ini harus memenuhi Service Level Agreement (SLA) yang ditetapkan. Pencapaian SLA dilaporkan secara berkala kepada Komite TIK untuk review. Indikator keberhasilan proses pengoperasian sistem terkait dengan manajemen tingkat layanan dan keamanan sistem juga harus dipantau secara rutin. Pemeliharaan software aplikasi dan infrastruktur teknologi juga harus dilakukan dengan mekanisme patching dan upgrade yang sesuai. Likuidasi sumber daya infrastruktur teknologi juga perlu dipertimbangkan dengan matang sesuai dengan kebutuhan organisasi.